LABEL

Senin, 22 Februari 2010

AKADEMIS BUKAN POLITIS

Tulisan ini merupakan penjabaran dari mahasiswa organisatoris pada posting Jenis-jenis Mahasiswa. Dalam kehidupan perguruan tinggi memang aku memilih untuk tidak hanya terpusat pada kegiatan belajar materi kuliah saja, tapi kehidupan OPM (Organisasi Pemerintahan Mahasiswa) juga aku ikuti. Niat awal sesuai dengan pengalaman waktu SMP dan SMA dimana aku juga aktiv dalam organisasi tentunnya aku kurang lebih dapat memahami bahwa dengan berorganisasi akan mengajarkan kita lebih lues dalam berkehidupan bermasyarakat. Hal ini bisa disebut sebagai Soft Skill yang tentunya lebih diperlukan dalm kehidupan riil.
(*****)

Aku melihat ada perbedaan yang sangat mencolok dari kehidupan organisasi semasa SMA dengan perguruan tinggi. Mahasiswa selalu berorasi dalam menentang fenomena politik di negeri ini, tapi mengapa mahasiswa tidak mengaca apa yang dilakukannnya dalam kehidupan organisasi mereka di kampus. Mungkin terkesan subjektivitas, tapi setidaknya fenomena pergulatan politik dalam OPM di kampusQ menunjukkna gejala tersebut. Persaingan dalam meraih jabatan dan seterussya, acap kali menimbulkan percecocakan dan permusuhan. Aku benar-benar bisa melihat bahwa politik itu sangat kotor,,dan bla-bla. Tidak ada kata lawan atua kawan. Hanya saja yang aku sesalkan kenapa di area akademis seperti Universitas suasana politis sangat kental. Kenapa kita tidak bisa bermain secara fairplay, bahkan kepentingan kelompok,,sering menjadi pendorong majunya seorang calon ketua.
(*****)


Ada golongan orang yang mengikuti organisasi ekstra kampus (red. HMI,GMNI,PMII,IMM,KAMI,dst)..akupun juga mengikuti salah satu dari organisasi tersebut, persaingan sungguh sangat kental..dalam dunia organisasi intra…organisasi ekstra tersebut layaknya sebuah partai politik,,selalu menjadi backing dari kader mereka yang akan mencalonkan sebagai ketua OPM di kampus. Memang logo ekstra tersebut tidak boleh ada di area kampus, tapi setidaknya jiwa persaingan antar OMEKS (Organisasi Mahasiswa Ekstra) sangat kentara. Ada juga kelompok yang selalu menjunjung kata netral tidak ikut OMEKS,,tapi menurutQ mereka sama saja,,karena menurut Hematq Netral adalah dimana kamu tidak memihak atau menjatuhkan kelompok manapun. karena mereka yang netral tadi seolah ingin mematikan orang- orang yang berada di bawah naungan OMEKS. Dan apakah itu bisa disebut sebagai netral???...pertanyyan yang tidak perlu dijawab pastinya.
Seolah aku sudah muak dengan kehidupan yang tidak sesuai dengan hati nurani, aku memilih mundur dalam artian setelah kepengurusanQ berakhir pada Desember lalu, aku tidak melnjutkan ke level yang lebih tinggi dalam karier OPM saya. Hm…ini hanya pandangan saya,sebab semua orang pasti punya pandangan tersendiri dalam menanggapi fenomena tersebut. Saya tekankan saya memang ikut OMEKS,,dan saya pure ikut organisasi tersebut karena menurut hemat saya,,dalam organisasi tersebut saya banyak mendapatkan ilmu, mengenai banyak hal. Saya juga pernah menjabat dalam kepengurusan OPM, dan sekali lagi maksud dan tujuan saya adalah ingin mendapatkan ilmu serta pengalaman, dan saya tidak pernah membawa nama OMEKS saya dalam medapatkan jabatan atau posisi di OPM, organisasi intra kampus saya.
(*****)

Hari ini Senin 22-Febuari-2010, bertepat di lapangan parkir FIS (Fakultas Ilmu Sosial) pada pukul 08.00-11.00 WIB, diadakan kampanye lisan oleh calon ketu BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) FIS. Ada 3 calon,,,sebagai seseorang yang bukan siapa-siapa aku hanya ingin katakana, ini merupakn pemilu pertama dari FIS, sebab kita berada di Fakultas baru, semua serba baru,,jadi buatlah pembaharuan..kita orang sosial jadi berkelakuanlah selayaknya orang sosial.
(*****)


. Jadi marilah kita jadikan organisasi kita sebagai lahan Akademis untuk mencari ilmu, pengalaman, serta memperbanyak jaringan dalam arah yang positif. Jangan lagi menjadikan organisasi sebagai areal politis, yang tentunya berdampak kurang baik, terhadap kehidupan sosial kita.
(*****)


Cuplikan sambutan saya pada LPJ akhir kepengurusan saya, “Pada akhir kepengurusan ini marilah kita mengukuhkan bahwa kita adalah Geografi Satu,marilah kita saling berjabat tangan tingkatkan rasa persaudaraan. Komunikasi adalah hal yang penting agar tidak terjadi mist Comunication dikemudian hari, agar tidak terjadi salah paham yang membawa kita pada permusuhan. Perbedaan pendapat sudah menjadi hal yang sangat wajar dalam suatu organisasi, akan tetapi perbedaan tersebut diharapkan tidak membawa kita pada permusuhan di luar organisasi. Lawan politik jelas ada tapi janganlah mengurangi rasa solidaritas kita terhadap geografi. HIDUP MAHASISWA GEOGRAFI!!!!GEOGRAFI SATU!!! “.Hal tersebutlah yang menjadi cita-cita saya, tidak hanya organisasi di Geografi (jurusan saya), tapi hendaknya organisasi lainnya.

(*****)

2 komentar:

  1. subkhanallah, blog saudari sangat menarik sekali untuk di baca..

    BalasHapus
  2. mbak....mohon bimbingannya ya....
    mungkin (yang berarti bs bener atau salah) qita punya niat yang sama....hanya mungkin q baru tau kali ini
    soal organisasi yang sampean tulis sebenere q yo wes lama punya pandangan yang sama, tapi mbuh kok gak pernah tersampaikan....q yo pernah diskusi ma orang geo 2007 soal ne, tapi yo koyok biasae,hebat lek diskusi tapi lek ndek luar gak wani ngomong,
    asline pandangane sampean ngene iki lek jareku mek butuh konco....
    aku salut mbak,suwun wes gelem dadi starter (koyok motor ae.hehe)
    mugo2 ae dunia persilatan Intra dan Ekstra segera mengakhiri semua ini.
    hadie

    BalasHapus

Ayoooo,,, silahkan kasih komen yah....